Please Sign the Guest Book :)
Cari Bahan Kuliah
Download Bahan Kuliah
Jumat, 28 Maret 2008
No Wiper in Future???
Mungkin kita sering kerepotan dengan mengganti karet wiper yang rusak setiap kali menyambut musim hujan tetapi hal itu akan segera dihapuskan apabila Leonardo Fioravanti meneruskan proyek inovatifnya dalam mebuat kaca tanpa wiper ini. Leonardo Fioravanti dikenal sebagai pemilik rumah desain langganan ferrari, dll.
sistem kerja konsep ini bergantung pada aerodinamika yang mendorong permukaan kaca untuk membuang air dan tersiar kabar kalau kaca ini juga dapat menerbangkan kotoran yang menempel pada kaca tersebut.
kaca dibuat dengan berbagai fitur, yang paling mendasar adalah kemampuan kaca tersebut dalam mengatasi bahaya paparan sinar matahari dan siraman air. setelah itu terdapat lapisan receptor yang mengandung debu nano. Debu nano inilah yang berkerja menyingkirkan kotoran, mendorongnya kepinggiran kaca. selanjutnya material konduktif yang dapat mengalirkan arus listrik untuk menggerakan mekanisme tersebut. Technology ini diperkirakan baru akan diproduksi massal dalam 5 tahun kedepan
untuk lebih jelasnya silakan klik disini
(Source: otomotif XVII)
Kamis, 20 Maret 2008
We are MKT 9 - 3 C
Ihsan : "Jadi itu kalo menurut gw Mat "
Rahmat : " Ok Bro, gw ngerti maksud lo "
Alberto : "SMSan dulu ah bentar mumpung dosen ga liat"
Senin, 17 Maret 2008
Laskar Pelangi (Visual Version)
Dengan secara tidak Langsung mungkin Bob Miles Film, Mira Lesmana, bermaksud untuk menanggulangi masalah yang dimaksudkan diatas. Mereka sedang mempersiapkan sebuah film layar lebar dengan judul Laskar Pelangi. Berbeda dengan Ayat-ayat cinta yang dengan keinginan dirinya sendiri sang sutradara, Hanung Bramantyo, ingin memfilmkan novel tersebut. untuk Laskar Pelangi, Mira Lesmana dimintai oleh Penerbit Bentang dan Andrea(Penulis) sendiri untuk memvisualkan Laskar Pelangi. Mira Lesmana sendiri telah menunjuk Riri Riza sebagai sang sutradara untuk memproduksi film tersebut. yang menjadi resiko atau tantangan terberat adalah harus membuat interpretasi yang sama buat penggemar novel Laskar Pelangi itu sendiri, karena jika berbeda tidak mustahil dapat mendatangkan banyak kritik terhdap produksi film ini.
kita tunggu saja kedatangan film Laskar Pelangi ini apakah bisa menyaingi Film Ayat-ayat Cinta yang telah ditonton orang kurang lebih 2,5 juta penduduk???
Sabtu, 15 Maret 2008
Laskar Pelangi
Laskar Pelangi bersumber dari kisah nyata penulisnya. Andrea dibesarkan dalam tipikal keluarga menegha Indonesia yang lebih sering beresiko njomplang ke bawah daripada naik ke atas, di sebuah kampung miskin yang berbatasan dengan sebuah kerajaan besar PN Timah dengan semua fasilitas yang mewah & mahal di tengah asuhan budaya keluarga yang masih kental dengan nilai-nilai Islami. Sekolah yang diceritakan di sini adalah kelas-kelas berdinding kayu, berlantai tanah, beratap bocor, yang kalau malam menjadi kandang hewan. Tanpa poster burung Garuda, foto presiden dan wakil presiden. Amat sederhana bangunan sekolah itu. Tapi persoalan apapun menyangkut pendidikan tak pernah sederhana....
Menariknya, Andrea mengolah semua itu tanpa terjebak pada keberpihakan primordialitas, penyimpulan yang general dan simplistis yang lagi-lagi menyalahkan kesenjangan ekonomi, atau melarikan persoalan pada isu-isu normatif yang semata-mata bersandar pada dogma-dogma religius. Lewat tuturan masa kecil di sekolahnya dan narasinya yang begitu peka dan kaya akan amatan sosiokultural, Andrea meyakinkan pembacanya ihwal the magic of childhood memories, serta adanya pintu keajaiban untuk mengubah dunia: pendidikan. Dalam Laskar Pelangi tergambar pula kecintaan dan rasa hormat pada para Guru. Bagi Andrea, guru-guru seperti Bu Mus dan Pak Harfan adalah pelita, dalam arti yang sesungguhnya. Karya ini mengajak para pembaca untuk berterimakasih pada sang Guru dan merenungkan jasa-jasa mereka tanpa upacara atau nasihat-nasihat klise.
Laskar Pelangi merupakan sebuah memoar, dan mengolah memoar menjadi novel yang memikat bukan perkara gampang. Nyatanya, Laskar Pelangi menjadi memoar yang sangat menarik. Ia menjadi sebuah karya yang menyentuh secara emosional, tapi juga mencerahkan secara intelektual. Deskripsi yang sangat filmis ihwal nature maupun culture dalam Laskar Pelangi tidak saja mampu menarikan imajinasi membentuk theatre of mind di dalam benak. Lebih dari itu, kekayaan referensi lewat kajian literatur yang diolah menjadi bagian-bagian menarik dalam novel ini mengejutkan layak pula dijadikan setidaknya sebagai awal dari suatu rujukan ilmiah. Novel ini berpotensi menjadi satu diantara sedikit karya yang bakal membuat kita tergugah untuk menjenguk kembali sisa-sisa kenangan masa kecil yang mungkin masih kita miliki, serta menghormati sekolah dasar kita, guru-guru kita, lingkungan kecil kita, teman-teman bandel yang kerap menggoda dan dulu begitu menjengkelkan. Mungkin, itulah satu-satunya yang tersisa dari jati diri kita yang masih memperlihatkan serpih kejujuran setelah hasrat duniawi menopengi kita dengan beragam citra artifisial untuk meraih semua keinginan dalam kerakusan ambisi kita...."
Jumat, 14 Maret 2008
Are you dependant with Technology ?
- 83 % pemakai ponsel membawa ponsel ke manapun mereka pergi
- 63 % menyukai status sebagai orang yang bisa dihubungi di mana saja
- 63 % pemakai BlackBerry menggunakan perangkat mereka di kamar mandi
- 37 % persen pemakai laptop mengutak atik perangkatnya di tempat tidur secara rutin
Dan adapun beberapa alasan mengapa mereka tidak dapat dipisahkan oleh teknologi adalah:
- Keamanan: 79 % responden setuju situasi keamanan makin rentan sehingga dibutuhkan perangkat teknologi
- Informasi: Orang-orang merasa ketinggalan informasi jika tak terkoneksi dengan internet
- Kehidupan sosial: Khususnya bagi kaum muda, mereka merasa ketinggalan kereta dari teman sebaya jika tak punya akun di Facebook atau MySpace.
- Alat bantu: Orang menyimpan banyak data di handset sehingga hampir mustahil untuk hidup tanpanya
Data diatas tersebut merupakan hasil dari Amerika, bagaimana dengan di Indonesia sendiri ?, Angka penetrasi pemakaian Internet yang melonjak tinggi di indonesia juga tidak msutahil dapat mendorong kearah tersebut, kita dapat lihat begitu berjamurnya Warnet walaupun memang ditemukan bahwa angka pelanggan tetap internet masih kecil. Dari sisi peralatan Telekomunikasi sendiri, seperti hampir setiap orang punya 2 Handphone untuk baik untuk CDMA atau GSM, belum lagi trend IP phone akan merambah kedalam pasar telekomunikasi. Kita makin kecanduan dengan teknologi, kita makin ketergantungan teknologi, kini kita makin mendewakan sebuah hal yang disebut teknologi itu.
(beberapa data dikutip dari : http://detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/14/time/172552/idnews/908588/idkanal/398)
Selasa, 11 Maret 2008
Green Technology
Jumat, 07 Maret 2008
It's Time for ICT !!
Tidak hanya melihat dari pendekatan sistem informasi tapi ditinjau lebih teknis dari sudut pandang teknologi bermunculan alat-alat / perangkat teknologi baru yang memungkinkan kita terhubung dengan internet (baca:online) dimana saja kapan saja dengan kecepatan akses internet yang cepat (broadband) Sehingga Trendnya terfokus terhadap hal mobilitas akses internet yang membutuhkan rangkain akses internet Nirkabel / Wireless.
Proses penerapan dan sosialisasi agar ICT mampu digunakan oleh masyarakat luas haruslah didorong oleh 3 pihak utama yaitu Pihak Universitas sebagai sumber knowledge, Pelaku Industri sebagai pelaku praktis dan Pemerintah sebagai regulator yang menghasilkan kebijakan sebagai acuan penerapan ICT di Indonesia. 3 pihak ini harus mampu berkerjasama dan memberikan kontribusi yang terbaik guna tercapainya penerapan ICT oleh masyarakat luas. Pelatihan-pelatihan yang diselengarakan oleh pihak kampus dan pelaku industri yang bersangkutan dapat menjadi sebuah langkah penting apalagi didukung oleh pemerintah guna mendapatkan audience secara luas.
Diharapkan kita tidak hanya mampu/handal mengunakan teknologi tersebut namun mampu memberikan kita sebuah kegunaan/ nilai lebih bagi kehidupan masyarakat indonesia.